Rasanya seperti ingin mencurahkan apa yang aku rasa, ke siapa pun itu. Andai sore itu aku sedang berda di rumah, pasti tak akan aku rasakan perasaan seperti itu.
Aku pun bangkit, ke lantai 3 pondok. Dan Subhanallah, pelangi menghiasi langit di sudut sana. Seolah tumbuh dari pepohonan yang rindang di tengah hamparan sawah.
rainbow |
Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Beradu dalam satu kesatuan. Berasal dari pembiasan cahaya matahari yang dibelokkan oleh tetesan hujan.
Begitu agung kuasa-Mu, Yaa Rabb.. Indah sekali ciptaan-Mu....
Dari sini aku berpikir, ada terang sinar matahari, mendung, awan yang bergelayut, tetesan hujan, yang kesemuanya mampu membentuk sebuah pelangi. Pelangi terbentuk karena ada elemen-elemen yang menyusunnya. Hingga ia nampak, berwarna warni menghiasi sang langit.
Begitu pun hidup, ada senyum, ada tawa, ada tangis, ada cemberut, marah, kesal, kecewa, bangga, kesemuanya adalah elemen hidup. Tak mungkin kita selamanya tersenyum tanpa ada yang menjadikan senyum itu hilang. Pun sebaliknya, tak selamanya air mata kita terus jatuh, tanpa ada hal yang membuatnya berubah menjadi senyum bahagia.
Itulah hidup kawan, hidup adalah proses, yang di dalamnya terdapat berbagai emoticon yang menemani di setiap hari, jam, menit, bahkan detik.
Selalu lah husnudzon dan berharap kepada Allah, atas apa yang kita alami... Kesemuanya akan mengajarkan kita menjadi hamba yang bersyukur, hamba yang bersabar, hamba yang tawakkal.
Semoga renungan sore itu membuat kita, (terlebih penulis), menjadi hamba yang selalu berusaha menjadi lebih baik lagi di setiap waktu...
Amiiin....
17-052016
Ya isnani rosyianti
BalasHapusSubhanallah
Ya isnani rosyianti
BalasHapusSubhanallah