Isnani Rosyianti

Yang dengan sejuta impian, ingin mewarnai dunia dengan penuh semangat dan tak kenal lelah...

Yang ingin menjadi insan bermanfaat dimanapun ia berada...

Just Keep ur spirit...

do the best and be ur self ^.^

Jumat, 20 Juni 2014

makalah analisis drama




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

      Sastra pada dasarnya merupakan jelmaan dari kehidupan nyata manusia. Memahami sastra hampir sama nilainya dengan memahami hidup orang yang melahirkan sastra.
Dilihat dari segi jenisnya, karya sastra terbagi menjadi tiga yaitu puisi, prosa dan drama. Ketiga jenis karya sastra ini memiliki ciri dan kekhasan masing-masing. Sastra juga dianggap sebagai hal yang istimewa karena perpaduan imajinasi, kreativitas, kecakapan, pengetahuan, serta wawasan yang luas.
     
Dari ketiga jenis karya sastra ini, drama merupakan karya sastra yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Drama terlahir dari penulis yang terinspirasi oleh realita dari kehidupan masyarakat sekitar penulis, baik dari pengalaman penulis sendiri maupun pengalaman orang lain.
      Drama merupakan kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu seperti dekor, kostum, rias, lampu, musik, serta disaksikan oleh penonoton. Drama yang termasuk sastra modern terbentuk dari beberapa unsur yang saling berkaitan dan saling mendukung. Unsur-unsur pembentuk drama ada dua, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
      Adapun kajian yang menjadi fokus pada makalah ini adalah tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik drama. Hal penting dilakukannya kajian terhadap unsur-unsur pembentuk drama yaitu untuk mengetahui pesan yang hendak disampaikan pengarang dalam naskah drama, dan akan terwujud setelah nantinya menelaah satu persatu unsur drama serta ditariknya kesimpulan dari kajian ini.




1.2. Rumusan Masalah
Ø  Bagaimana analisis unsur intrinsik dalam naskah drama?
Ø  Bagaimana analisis unsur ekstrinsik dalam naskah drama?


1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang ada dalam drama.

1.4. Manfaat

1.      Sebagai bahan bacaan bagi peminat sastra pada dewasa ini.
2.      Sebagai apresiasi sastra.
3.      Sebagai bahan yang memudahkan penikmat sastra untuk memahami unsur pembentuk  karya sastra.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
            Dalam bahasa Yunani kuno, drama adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”. Secara umum pengertian drama adalah teks yang bersifat dialog dan isinya membentangkan sebuah alur (Luxemburg, 1984: 158).
            Drama merupakan karya sastra yang terdiri atas aspek sastra dan aspek pementasan. Aspek sastra drama berupa naskah atau teks drama. Yang dimaksud teks drama adalah semua teks yang bersifat dialog-dialog dan memiliki alur cerita. Drama berbeda dengan puisimaupun prosa (cerpen dan novel). Yang membedakan adalah keunggulan drama, disamping menjadi karya teks, drama dapat menjadi karya yang dipentaskan. Pementasan itu memberikan peluang bagi drama untuk lahirnya penafsiran kedua, sutradara dan para pemain menafsirkan teks, sedangkan para penonton dapat memberikan penafsiran yang berbeda. Adapun para pembaca teks drama yang tidak melihat pementasan drama dapat menafsirkan teks tersebut.
            Pementasan sendiri merupakan sebuah sintesis dan menggerakkan beberapa indera sekaligus. Pementasan didukung oleh berbagai orang dengan karakter yang berbeda-beda, sesuai dengan peran tokoh dalam teks. Pementasan bersifat multidimensional. Tata panggung harus ditata sedemikian rupa yang mencerminkan isi dari teks drama. Begitu halnya dengan unsure-unsur pendukung lainnya, misalnya tata lampu, busana, dan music. Di sinilah letak perbedaan drama dengan karya lainnya. Tidak hanya melibatkan pengaran, tetapi juga pemain bahkan penonton sebagai penikmat dan apresiator.


2.2 Macam-Macam Istilah Drama
      Di Indonesia, pertunjukan sejenis drama mempunyai istilah yang bermacam-maca, antara lain :
·         Wayang orang, merupakan jenis pertunjukan yang dipentaskan dengan mengimplementasi cerita-cerita wayang purwa. Pakaian yang dikenakan oleh para pemain sudah pakem sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya.
·         Ketoprak, adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Ketoprak merupakan bentuk pementasan sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu jawa yang diiringi dengan gamelan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukkan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri, misalnya: Romeo dan Juliet.
·         Ludruk, adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipentaskan  dipanggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari. Di samping itu, juga mengangkat cerita perjuangan, nasionalisme dan sindiran-sindiran yang biasanya disampaikan melalui lawakan.
·         Lenong, adalah  teater tradisional Betawi. Dalam pementasan, kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong. Lakon atau skenario Lenong umunya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela.
·         Randai, adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara bergantian. Randai menggabungkan unsure musik, lagu, tari, drama dan silat menjadi satu.

2.3  Penggolongan Drama
·         Drama baru (modern), adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertemakan kehidupan manusia sehari-hari.
·         Drama lama (klasik), adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa,dsb.

2.4  Drama Berdasarkan Isi
·         Drama Komedi,
Adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan. Drama ini sangat bagus untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung dan biasanya mengandung syarat dengan nillai-nilai dan kritik social.
·         Drama Tragedi,
Drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
·         Drama Tragedi komedi,
Drama yang ada sedih dan lucunya.

2.5  Jenis Drama yang mengutamakan Gerak dan Musik.
·         Opera,
Yaitu drama yang mengandung musik dan nyanyian.
·         Lelucon,
Yaitu drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka dan merangsang gerak tawa penonton.
·         Operet,
Yaitu opera yang ceritanya lebih pendek.
·         Pantomim,
Yaitu drama yang ditampilkan dalam bentuk gerak tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
·         Tablau,
Yaitu drama yang mirip pantomim yang diiringi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.



2.6  Jenis Drama ditinjau dari aspek-aspeknya
1.      Jumlah pelaku, ditinjau dari aspek jumlah pelaku terdiri dari drama dialog dan drama monolog.
2.      Kuantitas waktu pementasan, ditinjau dari aspek kuantitas waktu pementasan terdiri dari jenis drama pendek (drama sebabak) dan jenis drama panjang.
3.      Alur peristiwa, ditinjau dari alur peristiwa terdiri dari drama komedi, drama tragedi dan drama tragedi komedi.
4.      Aspek kehidupan, ditinjau dari aspek kehidupan terdapat jenis drama domestik (borjuis), yaitu drama yang bertema tentang kaum bangsawan.
5.      Media pementasan, ditiunjau dari media pementasan terdiri dari jenis drama radio, TV dan drama pentas atau drama panggung.
6.      Aspek keaslian penciptaan teks drama, ditinjau dari aspek keaslian penciptaan teks drama terdiri dari jenis drama asli dan drama terjemahan (salinan dari bahasa lain dan dari pengarang lain).
7.      Sikap terhadap naskah, ditinjau dari sikap terhadap naskah terdiri dari jenis drama modern dan drama tradisional.

2.7  Penyajian Drama
Dalam pementasan drama terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.      Peristiwa-peristiwa
Adalah beberapa segi drama yang terikat oleh konvensi, yaitu kata sepakat inplisit antara pengarang serta penonton sehingga apa yang dipentaskan terjadi sekarang dan di tempat yang ditentukan sebelumnya.
2.      Penggarapan waktu
Penggarapan waktu bersifat kronologik, urutan pementasan sangat dikaitkan dengan urutan peristiwa yang terjadi sesuai dengan teks.
3.      Tokoh-tokoh
Adalah pelaku drama dan karakter yang dibawakan. Karakter ini sangat berkaitan dengan penokohan dalam pementasan drama.


4.      Ruang
Adalah tempat atau panggung untuk mementaskan pertunjukan drama yang dibuat sebagai latar yang secara tidak langsung dapat menceritakan tentang isi teks drama.

2.8  Unsur Pembangun dan Struktur Drama
      Unsur pembangun karya sastra drama tidak jauh berbeda dengan unsur pembangun karya sastra yang lain (prosa, puisi) yang meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
 Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dan secara langsung berada dalam karya sastra ynang merupakan kesatuan struktur intern. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra yang dianggap sebagai bagian dari keseluruhan struktur yang membangun karya sastra.
·         Unsur  intrinsik dalam drama, meliputi :
1.      Tema merupakan gagasan pokok yang hendak disampaikan pengarang dari cerita tersebut.
2.      Tokoh dan penokohan, tokoh merujuk pada orangnya, pelaku cerita sedangkan penokohan merujuk pada penempatan tokoh-tokoh dengan watak tertentu dalam sebuah drama.
3.      Alur merupakan urutan atau rangkaian peristiwa dalam sebuah drama. Alur terdiri dari alur maju, alur mundur, alur maju-mundur.
4.       Latar atau setting adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam suatu cerita.
5.      Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita tersebut.

·         Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik berperan sebagai unsur yang mempengaruhi bagun sebuah cerita. Oleh karena itu, unsur esktrinsik karya sastra harus tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting.
Sebagaimana halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik pun terdiri atas beberapa unsur. Menurut Wellek & Warren (1956), bagian yang termasuk unsur ekstrinsik tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya sastra yang dibuatnya.
b.      Keadaan psikologis, baik psikologis pengarang, psikologis pembaca, maupun penerapan prinsip psikologis dalam karya.
c.       Keadaan lingkungan pengarang, seperti ekonomi, sosial, dan politik.
d.      Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni, agama, dan sebagainya.
e.       Latar belakang kehidupan pengarang sebagai bagian dari unsur ekstrinsik sangat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, pengarang yang berlatar belakang budaya daerah tertentu, secara disadari atau tidak, akan memasukkan unsur budaya tersebut ke dalam karya sastra.


















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
·         Drama adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”. Secara umum pengertian drama adalah teks yang bersifat dialog dan isinya membentangkan sebuah alur (Luxemburg, 1984: 158).
·         Drama berdasarkan isi diantaranya yaitu drama komedi, drama tragedi, drama tragedi komedi.
·         Drama berdasarkan gerak dan music diantaranya yaitu opera, operet, lelucon, pantomim dan tablau.
·         Drama memiliki unsure intrinsik dan ekstrinsik, unsure intrinsik drama diantaranya yaitu tema, alur atau plot, setting, penokohan dan amanat. Sedangkan unsure ekstrinsik meliputi keadaan subjektivitas, keadaan psikologis, keadaan lingkungan pengarang, pandangan hidup suatu bangsa dan latar belakang pengarang.
3.2 Saran
            Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kajian sastra, apabila terjadi kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, kami menerima kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.








Daftar Pustaka

Sulaiman.2012.kajian kesastraan.Bangkalan:Buku Pustaka Radja.

1 komentar: