1. Pilih tema atau penelitian yang memang “passion” atau bidang yang kamu kuasai. Setiap mahasiswa yang sedang menempuh skripsi tentunya ingin menghasilkan hasil penelitian yang berkualitas. Namun, harus diperhatikan juga tentang kemampuan atau skill kamu pada bidang yang akan kamu teliti. Ada sebagian mahasiswa yang hanya tertarik pada suatu tema tetapi kurang mempunyai skill atau gambaran pada penelitian tersebut, alhasil akan “kelabakan” di tengah jalan. Misalnya mahasiswa ekonomi yang excited untuk melakukan penelitian pada bidang perbankan, akan tetapi ‘passion’ sesungguhnya ada pada bidang koperasi. Maka memilih tema atau passion penelitian merupakan langkah awal yang penting yang harus kamu tentukan sebelum menempuh skripsi. Jadi kamu harus tahu, apa sih passion kamu? Apa yang paling kamu kuasai? Apa keunggulan kamu? Kamu kudu bisa jawab pertanyaan itu loh, ya. Akan tetapi nih, jika sekiranya kamu dihadapkan pada beberapa bidang atau tema yang memang kamu kuasai, maka saran saya, pilihlah dengan bijak dan dengan berbagai pertimbangan. Jangan ceroboh. Sekali lagi, jangan ceroboh. Karena tema atau judul yang akan kamu ambil inilah yang akan kamu geluti selama berbulan-bulan kedepan. Kalau kamu bingung memilih tema, coba deh minta Allah aja yang milihin.Caranya gimana? Istikhoroh exactly!
2.
Pilih dosen pembimbing yang available dan capable buat penelitian kamu. Nah,
setelah kamu sudah berhasil menentukan tema penelitian apa yang akan kamu ambil,
sekarang saatnya kamu harus memilih dosen yang memang stylenya sesuai dengan tema/judul
yang akan kamu teliti. Judul sudah OK,
tapi kan bakalan sayang banget kalau dosennya nggak available.
Sesuai dengan pengalaman penulis, dosen sangat berpengaruh sekali dalam pengerjaan skripsi.
SANGAT BERPENGARUH.
Karena esensi dari mata kuliah skripsi selain penelitian adalah bimbingan. Tidak semua dosen
excited pada suatu judul, karena memang dosen akan membimbing sesuai dengan passionnya.
Jadi memilih judul juga berhubungan dengan siapakah dosen yang akan membimbingmu.
Usahakan memilih dosen yang kamu paham bagaimana ‘style’ membimbingnya. Ini penting
agar saat kamu tidak shock dan kaget saat sudah bimbingan. Tips yang kedua ini bagi mahasiswa
yang mendapatkan ‘golden chance” buat bisa milih sendiri dosen skripsinya.Tapi bagi
kalian yang dosennya sudah ditentukan dari jurusan, ya tetaplah ‘sabar, legowo n’ keep
fight.’
3.
Kamu harus punya target or to do list. This is important. So important exactly!
Kenapa? Karena sesuai pengalaman penulis juga, jika kalian tidak punya target, maka
kalian akan hilang arah dan tak tahu tujuan #eeeh. Maksudnya,
kamu akan cenderung bermalas-malasan jika tidak punya deadline. Besok jadwalnya apa aja,
apa yang kudu tercapai dalam satu pekan kedepan, bulan ini harus selesai bab berapa, itu
kudu kamuatur. Kamu harus siapin sticky notes, tulisin daily target, weekly
target, even monthly target. Jangan menyepelehkan ini, karena ini bisa jadi reminder
kamu saat lengah dan malas mulai menghampiri. Misalnya nih: Besok bimbingan jam 8, ke Perpus jam 1, Besok harus selesai BAB 1, dll. Apalagi kalau kamu yang
sedang mengambil studi lapang, maka kamu HARUS punya
target. Menurut pengalaman penulis, mahasiswa yang meneliti di
lapangan memang akan mengeluarkan biaya, waktu, dan tenaga yang
lebih daripada mahasiswa yang mengambil studi pustaka. Kalau studi pustaka,
bisa mengerjakan skripsinya di
kamar sambil mantengin tuh bukunya. Tapi kalau studi lapang, harus stay up ‘riwariwi’
ke lapangan. Belum lagi ada resiko, halangan, aral, tanjakan, turunan,
batu kerikil, tikungan tajam, lampu merah, bahkan razia polisi yang menghadang di
lapangan. *iniapaancoba. Tetapi semua memang tergantung bagaimana dan apa yang
diteliti. Ingat ya, sekali lagi, bikin target!
4.
Jangan pernah menyerah buat bimbingan
Bimbingan ke dospem itu,
ibarat ngejar artis papan atas. Nyarinya susah banget. Kalau sudah ketemu ribetnya minta ampun. Jadi,
kamu kudu sabar jika dosen pembimbingmu adalah dosen yang super
sibuk. Dosen juga punya seabrek jadwal dan aktifitas yang tidak sedikit. Maka kamu kudu
sabar jika dosen mu susah ditemui. Pengalaman saya,
saya pernah sebulan nggak bimbingan sama sekali gegara jadwal dosen yang
padat dan bimbingan juga waktunya seminggu sekali. Masya Allah bangetkan. Ada dosen yang
style bimbingannya bisa kapan aja, sekali ketemu di jalan atau di kampus,
bisa deh tuh bimbingan. Tapi ada juga dosen yang kudu
bikin janjian dulu sebelum bimbingan. Bahkan penulis pernah ngalamin. Udah rapi ke kampus,
revisi skrispsi udah disiapin, pas ketemu dospem,
malah ditolak mentah-mentah gegara belum ada janjian sebelumnya. *Hiks. Tapi tetep, kudu
sabar, nggak boleh nyerah. Tetep semangat buat komunikasi sama dosen. Bikin target
dan jadwal sama dosen. Bahasa komunikasi juga harus yang
sopan dan jelas. Jangan terlalu berbelit-belit dan jangan terlalu menuntut. Terkadang ada mahasiswa yang
ngotot banget pingin bimbingan sampai kayak nerordosen. Perlu diketahui juga,
dosen punya seabrek kesibukan. Jangan sampai dosen merasa terganggu dengan sms/wa/bbm kamu yang
terlalu sering. So, the maintence is, kamu kudu tahu gimana style bimbingan dosenmu.
5. Doanya dikencengin
“Ikhtiar dan doa bagaikan dua sisi mata uang, keduanya
tidak dapat dipisahkan” itu salah satu kutipan motto ku di lembar skripsiku. Kalo
kamu sudah berusaha semaksimal mungkin, maka hasilnya serahkan ke Allah. Doa,
doa, dan doa. Do’a tuh subhanallah banget dah efeknya. Beneran nih. Banyak
banget keajaiban yang terjadi karena doa. Ingat kan kata Allah? “Berdoalah
kepadaku, niscaya aku akan kabulkan”. Jadi, gantungkan harapan setinggi
tingginya pada Allah. Yakin aja kalo Allah bakal bales semua perjuangan kamu.
Kalo perlu, jangan doa sendiri. Minta doa pada yang lain. Pada siapapun itu.
Siapa tahu, salah satu diantara mereka
doanya yang paling mustajab. Hehe, pengalaman saya nih, dulu saat
ngerjakan skripsi, saat saya silaturrahim ke guru, saya minta doa. Ketemu
siapapun itu, saya minta doa. Saat isi bensin, ditanyain nih sama penjualnya.
“Mau kemana mbak pagi-pagi begini?” “Mau ke SD Bu, ambil data buat skripsi.”
“Oh, sudah mau lulus ya?” “Iya Bu, doanya nggeh” “Semoga lancar ya semuanya”
“Aamiin”. Ada lagi nih. Saat di masjid, disamperin sama Bapak-bapak paruh baya
yang lagi sama anaknya, nganterin buat daftar ulang SNMPTN. “Mbaknya kuliah
disini ya? Sudah semester berapa mbak?” “Semester delapan Pak” “Oh, sudah
sampai skripsi ya?” “Iya apak, doanya”
“Semoga lulus lancar semua ya, Mbak” “Aamiiin”. Dan masih banyak lagi.
Pokoknya dulu dimanapun saya, kapanpun itu, jika ada yang nanya: “Gimana skripsinya?
Nyampe mana skripsinya? Bab berapa skripsinya? Saya jawab: doanya ya, semoga
lancar semuanya. Gitu. -Trust me, it works-
6. Sholawat, jangan lupa, 1000 kali sehari
Keajaiban dan dahsyatnya sholawat sudah tidak perlu
diragukan lagi. Saya sudah buktiin Sob. Sholawat itu mampu menjadikan sesuatu
yang sulit bisa jadi mudah. Sesuatu yang mustahil bisa jadi nyata. Bukan
bermaksud apa-apa, tapi sekedar sharing.
Dulu, saya validasi instrumen penelitian cuma butuh waktu dua hari. Disaat
mepet banget waktu itu karena SD yang saya teliti sudah masuk waktu UAS. Saya
harus buru-buru validasi yang kata temen-temen nih butuh waktu sebulan bahkan
ada yang lebih. Dan ternyata apa? Setelah saya belajar rutin baca sholawat
seribu kali satu harinya, alhamdulillah validasi berjalan mulus. Dalam dua hari
selesai dah tuh validasinya dan dosen mengizinkan ambil data. Yaa Allah. Banyak
teman-teman yang nggak percaya tapi itu beneran. Kalo Allah udah berkata “Kun
fa yakun” maka hal mustahil seperti apapun bukan lagi nihil terjadi. Perbanyak
sholawat, karena sholawat itu mampu menjadi penyelamat. Saya juga nempel foto
saya yang diatasnya saya gambarin topi toga dan baju yang saya pakai dalam foto
itu, saya kasih warna hitam hingga mirip baju toga. Hehe, itu karena saya nggak
punya foto pakai toga. Terus saya pegangin sambil baca sholawat. Karena apapun
yang kita minta, kalo dibarengi sholawat, pasti dikabulin sama Allah. Itu kata
Ustadz Yusuf Mansur. Dan saya udah buktiin itu. Pokoknya baca sholawat. Berapapun
itu. Kalo ngga bisa 1000 kali, ya 100 kali, kalo ngga bisa, ya 10 kali.
Terserah. Lebih banyak kan lebih ampuh. Lebih dari 1000 kali juga makin ampuh.
Hehe...
7. Tempel kata-kata motivasi
Tempel kata motivasi yang bikin kamu semangat ngerjain skripsi.
Saya juga dulu seperti itu. Saya tempel di almari saya, kata-kata motivasi yang
menggugah semangat. Saya menempel foto kedua orangtua saya yang sangat
menginginkan saya segera lulus. Saya bayangkan senyum mereka terkembang ketika
saya memakai topi segi lima. Kamu juga Sob, kudu semangat dan jangan sampai
hilang motivasi. Tetaplah berjuang menyelesaikan skripsi dan buat orang-orang
tersayang bangga.
Nah, itu
7 tips buat ngerjain skripsi, jika kamu sudah nyoba tips di atas, insyaAllah
semua akan lancar. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Kamu kudu percaya
itu. Jangan pernah nyerah. Kamu harus terus berjuang. Percayalah, tidak ada
hasil yang menghianati usaha. Semoga tips ini bermanfaat. Have a try....🌸
Tidak ada komentar:
Posting Komentar