Isnani Rosyianti

Yang dengan sejuta impian, ingin mewarnai dunia dengan penuh semangat dan tak kenal lelah...

Yang ingin menjadi insan bermanfaat dimanapun ia berada...

Just Keep ur spirit...

do the best and be ur self ^.^

Sabtu, 15 November 2014

life is a choice

 -life is a choice-
“Hidup adalah pilihan...”
“Maka, engkau harus bertanggung jawab atas pilihan yang telah engkau ambil...”
#
Setujukah kamu dengan pernyataan diatas ? Bahwa hidup adalah pilihan. Dan kita harus bertanggung jawab dengan segala pilihan yang telah kita ambil. Kalau kau bertanya padaku, tentu aku setuju dengan pernyataan tersebut. Kata-kata diatas aku dapatkan beberapa hari yang lalu dari seorang dosenku, dosen favoritku. Pernyataan yang telah lama nongkrong di mindset ku hingga membuatku untuk berusaha tangguh dan berani mengambil pilihan dan harus bertanggung jawab dengan pilihan tersebut.
 Ya! Aku tak menyangka aku mendapatkan pernyataan tersebut di saat-saat aku menghadapi dilema. Dilema atas pilihan-pilihan yang telah aku ambil. Intinya, apapun pilihan yang kita jalani, harus dilakukan dengan enjoy dan ikhlas. Jika kedua hal tersebut dapat kita lakukan, maka segala aktivitas yang kita jalani akan terasa ringan dan mudah. Tak ada sesal, tak ada keluhan. Tapi apakah kita tak bisa mengeluh ? Tentu saja terkadang mengeluh adalah salah satu cara seseorang melampiaskan ketidakpuasan atau mungkin ketidaknyamanan dengan pilihan atau segala hal yang dialami. Itulah manusia. Karena dalam Al-Qur’an pun disebutkan bahwa “ innal insaana khuliqo haluu’an” bahwa manusia diciptakan dalam keadaan keluh kesah. Hal yang biasa jika seseorang pernah mengeluh. Namun yang menjadi masalah, adalah apakah kita harus terus menerus mengeluh ?

-Tentu saja tidak boleh-

Karena manusia telah diberikan Allah potensi yang luar biasa. Potensi yang dengannya, manusia mampu berpikir dan berusaha mencari jalan keluar. Pun dengan potensi tersebut, manusia dapat menjadi seorang pemimpin di bumi. Jadi sebenarnya tak ada masalah yang tak dapat diselesaikan. Kita harus selalu mengingat bahwa “laa yukallifullaahu nafsan illaa wus”ahaa” Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya. Jadi, di saat kita sedang menghadapi kesulitan, kelelahan, kesedihan, galau, percayalah bahwa Allah ingin menguji kemampuan kita. Allah percaya bahwa kita mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut. Jika Allah saja sudah memberikan pernyataan di surat Al-Baqarah:286 tersebut, maka lantas masihkah kita bersedih hati dan berputus asa dari pertolongan Allah ?

Aku menulis ini bukan aku tak pernah mengeluh, galau, sedih, dkk. Tentu saja aku hanya manusia biasa yang terkadang mengalami masalah dan merasa bersedih. Tapi aku menulis ini karena ingin memberikan semangat bagi orang lain dan terlebih diri sendiri. Tak ada gunanya mengeluh. Malah akan menambah beban dan masalah pun tak kunjung selesai. Jika kita ingin mengadu, tempat yang paling baik adalah kepada yang Maha menguasai segala. Kepada yang Maha Penolong. Allah, Tuhan semesta Alam. Yang tak pernah mengantuk juga tak pernah tidur. Yang menguasai alam semesta.

Jadi, jika kita telah memilih suatu pilihan maka pilihlah karena Allah, pilihlah yang mendekatkan kita pada Allah. Entah itu memilih teman, memilih tempat tinggal, semuanya. Dan, kita harus bertanggung jawab dengan pilihan yang telah kita ambil. Kita harus menerima resiko dan segala konsekuensi dari pilihan tersebut. Kita berani mengambil sebuah pilihan, kita pun harus berani menerima setiap resoiko dari pilahn tersebut.

.: Semoga, Allah memberikan kita kesabaran, ketabahan, sikap tanggung jawab, dan kekuatan dalam menjalani segala urusan dan aktifitas kita. Aktifitas yang telah kita pilih :.
Amiiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar