Siang ini, hujan
turun dengan lebatnya, mengiringi aktifitasku di Selasa yang lumayan padat. Selasa yang ku
awali dengan kuliah olahraga pukul setengah enam pagi seperti biasa. Ku kayuh
si "blue" ku dengan kecepatan penuh :D. Hmmm, berharap aku tidak terlambat lagi. Dan
alhamdulillah,
perjuanganku tidak sia-sia.
perjuanganku tidak sia-sia.
Kemudian aku lanjutkan
aktifitasku yaitu bersama dengan temanku, diminta dosen untuk menemani melakukan
observasi mengenai implementasi Kurikulum 2013 di salah satu SD di Bangkalan.
Hingga aku harus mengorbankan salah satu mata kuliah pagi ni. Tapi tak apa, toh
ini yang minta bantuan adalah dosen. Aku dengan bersama temanku itu, izin tidak
mengikuti mata kuliah tersebut. Sesampai di SD, ternyata aku mendapatkan
pengalaman yang luar biasa. SD yang kami observasi termasuk SD yang maju.
Berkualitas. Siswa yang kami observasi benar-benar aktif saat pembelajaran
berlangsung. Sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Setting kelas yang
menarik dan tidak membosankan. Hmmm, hampiiiir saja aku meneteskan airmata di
depan para siswa itu. Tapi Aku mencoba menahannya agar tidak keluar. Aku
sungguh sangat merindukan MI ku dulu.
Bagaimana
kabarnya ? Bagaimana kabar guru-guru yang telah berjasa menularkan ilmu padaku
? Yang dengan sabar mendidik aku dan ke-13 teman kelasku yang lain. Ya Allah,
begitu rindu aku dengan masa-masa MI ku dulu. Masa - masa kecil yang penuh dengan canda tawa dan tak ada
beban. Masa dimana aku bisa tertawa lepas dan bermain bersama dengan
teman-teman. Meskipun satu angkatan ku dulu hanya 14 anak, tapi mereka adalah
sahabat terbaik yang selama enam tahun menemani masa-masa bahagiaku. Di saat
hujan seperti ini, hal yang paling aku ingat saat aku masih di MI adalah ketika
kami akan mengikuti les menjelang UNAS. Hujan turun dengan lebatnya. Jika pak
guru tidak bisa hadir mengajar, semua teman-teman laki-laki ku yang berjumlah
sembilan anak itu segera berhamburan keluar kelas dan main hujan-hujan. Aku
hanya tertawa saja melihat mereka bermain hujan-hujanan. Sayangnya, aku memang
tak bisa bersahabat dengan suhu dingin. Jika saja bapak dan ibu ku mengizinkan
ku untuk bermain hujan, sudah pasti aku tak ingin ketinggalan “ber hujan-hujan
ria” bersama
para sahabat kecilku itu.
.'.
Hujan,
sampaikan salam ku pada MI ku dulu
Bahwa aku
begitu merindukannya
Merindukan
semua kenangan enam tahun terindah ku
Merindukan
segala celoteh dan tawa khas ke 13 temanku
Merindukan
hujan yang begitu indah di masa kecilku
Merindukan
aku yang di masa MI menjadi gadis kecil yang tomboy dan pemberani
Merindukan
aku yang di masa MI menjadi murid yang begitu Percaya Diri untuk memimpin
olahraga di lapangan
Merindukan
aku yang di masa MI menjadi anak yang tak mau dikalahkan dan paling keras
kepala
Merindukan
aku yang di masa MI menjadi anak yang begitu semangat mengikuti pelajaran
Merindukan
aku yang di masa MI menjadi siswa yang meskipun sakit, tetap tak ingin
meninggalkan sekolah
Merindukan
aku yang di masa MI pernah menantang kakak kelas laki-laki yang sok jagoan
Merindukan
aku yang di masa MI selalu berjalan kaki pulang pergi sekolah
Merindukan
aku yang di masa MI tiap tahun memimpin Grup sholawat di panggung haflah
akhirus sanah
Merindukan
aku yang di masa MI yang suka menggambar dan membuat peta
**
Ah,,,, banyak sekali yang sedang ku rindukan
Tak akan mampu aku untuk menulis semua kenangan itu
Tak akan mampu,,,
Hanya dengan merasakan hujan, memoar itu pun terkuak
semua
Memoar enam tahun ku yang begitu indah dan penuh
kebahagiaan.
# For : Kalian sahabat seperjuanganku selama enam
tahun
- Iis, Wati, Wardah, Atus, Wawan, Asrori, Agung,
Rahmad, Rosyid, Fahrudin, Rohman, Aam, dan Inul.
From : Aku, yang saat ini berada di tanah garam, yang dengan
melihat hujan, begitu merindukan kalian, guru-guru kita, dan MI AL-ISLAMI kita
tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar