Isnani Rosyianti

Yang dengan sejuta impian, ingin mewarnai dunia dengan penuh semangat dan tak kenal lelah...

Yang ingin menjadi insan bermanfaat dimanapun ia berada...

Just Keep ur spirit...

do the best and be ur self ^.^

Selasa, 28 Oktober 2014

My lovely handphone



This night, on October 26th 2014, i wanna say
“happy 4th birthday  for you, my lovely Handphone...”
          Sebagaimana yang kita tahu, Handphone adalah telepon genggam yang membantu manusia bisa berkomunikasi satu sama lain pada jarak yang berjauhan. Apalagi di jaman modern seperti saat ini handphone merupakan alat komunikasi yang hampir tiap orang memilikinya. Tidak hanya orang dewasa sebagai user, melainkan anak umur empat tahun-an pun sudah mampu menggunakannya. Saat ini fiture yang ada didalam handphone sudah begitu canggih. Seperti internet, video call, bahkan sekarang HP juga mampu menampung materi-materi kuliah dalam bentuk powerpoint ataupun makalah.

-Subhanallah banget kecanggihan HP saat ini.-

***
Yeah, dalam memperingati hari jadi handphone ku yang ke empat, kali ini aku ingin menceritakan bagaimana perjuanganku mendapatkan HP ini. Waktu itu, tanggal 26 Oktober 2010, tepatnya hari selasa, aku mempunyai HP untuk pertama kali. Pada awalnya ayahku tidak menyetujui kalau aku punya HP, why he doesn’t agree? Actually it was a big secret, but now, i wanna share with you.. so, read this story till finish, Ouwkeh ?

Setelah diadakannya perjanjian between me and my beloved father, akhirnya terpenuhilah keinginanku itu. Apakah perjanjian tersebut ? Ketika aku transit dari semester 1 ke semester 2 in senior high school, aku punya perjanjian dengan ayahku bahwa ayah akan membelikanku HP jika aku bisa menjadi bintang pelajar di sekolah. Bintang pelajar merupakan siswa yang mempunyai nilai tertinggi satu sekolah. Juara paralel lah istilahnya. Tapi di sekolahku, lebih sering disebut bintang pelajar. Semester satu alhamdulillah aku mendapatkan predikat itu. Dua predikat sekaligus. Bintang kelas dan bintang pelajar. Ibuku yang menjadi walimurid ku waktu itu “menggondol” dua tropy sekaligus. Sungguh bahagia bisa melihat ibu tersenyum menerima dua tropi sekaligus. Alhamdulillah, Praise be to Allah, i was very glad that time.

Setelah sampai di rumah, ayahku bilang jika semester depan aku bisa mendapatkan bintang pelajar lagi, maka ayah akan membelikanku HP. -Padahal nih-, aku tidak terlalu mengharapkan itu. Hanya saja jika melihat teman-teman yang mempunyai HP dan membawanya ke sekolah, lama-lama “agak pengen“ juga. Apalagi waktu itu “trend-trend” nya HP kamera. Aku bilang keinginanku itu ke ayah sejak kelas satu awal. Namun ayah tetap bersikekeh tidak menyetujui keinginanku itu. Ayah khawatir nanti aku jadi tidak fokus sekolah dan hanya bermain-main dengan HP. Maka untuk alasan yang logis seperti itu, tiada lagi yang bisa kuperbuat.
-Dalam hati aku setuju dengan ayah, tapi kan aku juga perlu HP, yah.....-
Setelah aku menjadi bintang pelajar semester satu, mungkin hati ayahku luluh dan ingin memberikanku hadiah. Namun ternyata setelah ku utarakan keinginanku itu, ayah bilang beliau akan membelikanku HP semester depan jika aku bisa menjadi bintang pelajar lagi. Namun perlu kau tahu, bukan karena ayah “mengiming-imingi” aku HP kemudian aku menjadi rajin belajar, namun sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawabku sebagai pelajar untuk aku bisa berprestasi dan memberikan yang terbaik. (uhuk-uhuk)

Dan akhirnya, dengan semangat juang yang tinggi aku mendapatkan predikat bintang pelajar lagi di semester 2. Alhamdulillah...Waktu itu ayahku yang menghadiri acara walimurid haflah akhirus sanah di sekolah. Dan seperti semester lalu, Aku tersenyum bahagia melihat ayah tersenyum diatas panggung menerima trophy itu.  Setelah acara selesai dan ketika kami akan pulang, di parkiran lagsung saja aku “nyeletuk” ke ayah : “HP nya jangan lupa yah..hehehe” Dan waktu itu juga ada salah satu walimurid  yang mendengar celetukanku, spontan saja tertawa dan menimpali “ tuh, pak,, putrinya mintak hadiah HP, belikan saja pak, sudah dapat piala gitu “ Dan ayah ku, hanya tertawa saja mendengarnya.

Finally, perjanjian tetaplah perjanjan. Dan ayahku bukan ayah yang suka mengingkari janji. Beliau selalu menepati janjinya. Ayah memberikanku sejumlah uang untuk membeli HP tapi dengan syarat, aku harus meningkatkan prestasiku. Ditemani mbak ku tercinta, aku membeli HP ini.
Dan sampai saat ini pun, aku bersyukur Allah masih memberikanku kesempatan untuk sealu bersama HP ini. Selama 4 tahun terakhir, inilah HP yang menemani hari-hariku. Mengabadikan moment-moment dalam event-event yang aku ikuti, menyimpan file yang penting dan juga yang tidak penting. Dengan HP ini, aku juga bisa berkomunikasi dengan keluaraga, teman, de el el. Dengan HP ini juga aku masih tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain meskipun sendirian berada  dalam suatu ruangan. Dengan HP ini aku juga bisa bertangis-tangis ria pun bisa bertawa-tawa ria.(lebay.com-tapi.yo.emang.realita-) Mungkin aku agak lebay tapi aku pernah beberapa kali mengalami tragade HP is death waktu di kampus dan saat itu juga aku sangat butuh untuk menghubungi teman-teman dan praktikan ku, membalas teman-teman yang sms, ingin menghubungi dosen karena ada perlu, dsb.. Dan itu sungguh sangat-sangat-sangat menyebalkan.
***
Duh, bisakah kau membayangkan jika tidak ada HP di jaman yang begitu modern dan menuntut ke –up-date-an- seperti sekarang ini ? Jika kita ingin bertemu teman/dosen, jika kita ingin izin tidak masuk sekolah/kuliah, jika kita dalam kondisi mendesak dan membutuhkan bantuan teman, jika kita ingin bertanya sesuatu, dan berada pada jarak yang jauh dengan teman kita, maka haruskah kita pergi menemui mereka ? Maka akan sangat memakan waktu dan tenaga jika seperti itu.
Maka, selayaknya kita berterimakasih dengan orang yang berjasa menemukan HP. Bersyukurlah karena dengan kecanggihan alat ini dapat mempermudah pekerjaan kita sehari-hari. Semoga kita mampu menggunakan alat komunikasi ini dengan sebaik-baiknya dan tidak menyalahgunakan fiture-fiture yang di dalamnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan negatif dan tidak penting.
###
Di akhir tulisan ini, aku ingin berterima kasih pada ayah, yang begitu peduli dengan ku. Yang begitu memperhatikan prestasiku. Yang hingga sekarang tak henti-hentinya memberikanku motivasi, semangat berjuang dan tak kenal putus asa. Terima kasih atas didikan yang hebat selama ini, yang aku tahu itu semua adalah tak lain untuk kebaikanku. Untuk prestasiku. Untuk masa depanku. Andai kau tak mendidik ku dengan keras seperti itu, tak mungkin aku bisa menjadi sekarang yah, tak mungkin aku sekarang bisa mewujudkan mimpiku menjadi seorang mahasiswa. Terima kasihku tak terkira dan tak mungkin aku dapat mengungkapkannya lewat kata-kata. Aku mencintaimu,yah, sekarang, esok, dan selamanya...

Oh iya satu lagi, semoga aku bisa terus bersama HP ini, karena sampai detik ini pun, aku tak berkeinginan untuk membeli HP yang seperti orang miliki pada umumnya. Mungkin HP ku memang tak secanggih HP model sekarang, namun begitu banyak kenangan bersama HP ini selama empat tahun ini dan tak ingin aku mengganti HP ini begitu saja. Bagaimana dengan mu ? apa kisah mu bersama HP mu ? ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar